Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta | Buku Catatan si Ugi

Bandar Udara Internasional Soekarno-HattaBandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (IATA: CGK, ICAO: WIII) merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani kota Jakarta di pulau Jawa, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama seperti nama Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dan wakil presiden pertama, Muhammad Hatta. Bandar udara ini sering disebut Cengkareng, dan menjadi kode IATA-nya, yaitu CGK.

Letaknya sekitar 20 km barat Jakarta, di Kota Tangerang, Banten. Operasinya dimulai pada 1985, menggantikan Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di Jakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Bandar Udara Kemayoran telah ditutup, sementara Bandar Udara Halim Perdanakusuma masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tahun 1992.

Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki dua landasan paralel yang dipisahkan oleh dua taxiway sepanjang 2,400 m. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines, dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional juga domestik oleh Garuda dan Merpati.

Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal 1A, 1B dan 1C digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan oleh Lion Air dan Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan oleh Kartika Airlines dan Sriwijaya Air. Sedangkan terminal 1C melayani penerbangan oleh Airfast Indonesia, Batavia Air, dan Citilink.

Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan internasional maskapai luar. Terminal 2D untuk semua maskapai luar yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E untuk maskapai internasional yang dilayani oleh Garuda, termasuk semua penerbangan internasional Garuda dan Merpati. Terminal 2F untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines.

Terminal 3 selesai dibangun pada tanggal 15 April 2009. Terminal 3 ini selesai nantinya akan dipergunakan oleh Maskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang menggunakan Terminal 3 yaitu Indonesia AirAsia dan Mandala Airlines. dan direncanakan dapat didarati pesawat model Airbus A380. SHIA melakukan pendaratan perdana pesawat A380(SQ-232) pada tanggal 4 Mei 2012 walaupun status pendaratan sendiri adalah divert landing

Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang Bandar Udara Charles de Gaulle di Paris, Perancis. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu.

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 150 loket check-in, 30 pengklaiman bagasi dan 42 gerbang. Setiap sub-terminal memiliki 25 loket check-in, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang.

Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terminal 3 dibangun untuk maskapai bertarif rendah. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal haji dan 4 landasan pacu.

Bandara ini direncanakan akan terhubung dengan Stasiun Manggarai, tetapi rencana ini masih belum jelas nasibnya.

Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp 150.000 (US$15) untuk setiap penumpang internasional dan Rp 40.000 (US$4) untuk setiap penumpang domestik.

Sejarah Singkat

Antara 1928–1974, Bandar Udara Kemayoran yang ditujukan untuk penerbangan domestik dianggap terlalu dekat dengan basis militer Indonesia, Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Penerbangan sipil di area tersebut menjadi sempit, sementara lalu lintas udara meningkat cepat, yang mana mengancam lalu lintas internasional.

Pada awal 1970-an, dengan bantuan USAID, delapan lokasi berpotensi dianalisa untuk bandar udara internasional baru, yaitu Kemayoran, Malaka, Babakan, Jonggol, Halim, Curug, Tangerang Selatan dan Tangerang Utara. Akhirnya, Tangerang Utara dipilih dan ditandai juga Jonggol dapat digunakan sebagai bandara alternatif. Sementara itu, pemerintah memulai upgrade terhadap Bandar Udara Halim Perdanakusumah untuk melayani penerbangan domestik.

Antara 1974-1975, sebuah konsorsium konsultan Kanada mencakup Aviation Planning Services Ltd., ACRESS International Ltd., dan Searle Wilbee Rowland (SWR), memenangkan tender untuk proyek bandara baru. Pembelajaran dimulai pada 20 Februari 1974 dengan total biaya 1 juta Dollar Kanada. Proyek satu tahun tersebut disetujui oleh mitra dari Indonesia yang diwakili oleh PT Konavi. Pada akhir Maret 1975, pembelajaran ini menyetujui rencana pembangunan 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik dan 1 terminal Haji. Terminal domestik bertingkat tiga dibangun antara 1975-1981 dengan biaya US$465 juta dan sebuah terminal domestik termasuk apron dari 1982-1985 dengan biaya US$126 juta. Sebuah proyek terminal baru, diberi nama Jakarta International Airport Cengkareng (kode: JIA-C), dimulai.

Tahap Pengerjaan Proyek

  • 1975 – 1977
    • Untuk membuka lahan dan mengatur perbatasan provinsi dibutuhkan waktu. Schiphol Amsterdam ditanyai pendapatnya yang mana menurut mereka agak mahal dan overdesign. Biayanya meningkat karena penggunaan sistem desentralisasi. Sistem sentralisasi menjadi yang terbaik.
    • Tim tersebut masih menggunakan sistem desentralisasi. Sistem awal Bandar Udara Orly West, Lyon Satolas, Hanover-Langenhagen dan Kansas City digunakan karena sederhana dan efektif.
  • 12 November 1976
  • 18 Mei 1977
    • Kontrak akgir ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dengan Aeroport de Paris dengan biaya 22,323,203 Franc dan Rp 177.156.000 yang ekuivalen dengan 2,100,000 Franc. Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut adalah 18 bulan, dan pemerintah menunjuk PT Konavi sebagai mitra lokal.
    • Hasilnya adalah:
      • 2 landasan pacu termasuk taxiway
      • Jalan aspal: 1 di timur, yang lainnya di barat untuk layanan bandara. Jalan barat ditutup untuk publik.
      • 3 terminal yang dapat menangani 3 juta penumpang per tahun
      • 1 terminal untuk penerbangan internasional dan 2 untuk domestik
      • Kebun di dalam bandara dipilih sebagai gambaran.
  • 20 Mei 1980
    • Pekerjaan dimulai dengan biaya untuk 4 tahun. Sainraptet Brice, SAE, Colas bersama PT Waskita Karya sebagai pembangun.
  • 1 Desember 1980
    • Pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian senilai Rp 384.8 miliar dengan pembangun. Biaya struktur tersebut mencapai Rp 140.450.513.000 dari APBN, 1,223,457 Franc disumbang oleh Perancis dan US$15,898,251 dari pemerintah.
  • 1 Desember 1984
    • Bandar udara ini secara fisik selesai.
  • 1 Mei 1985
    • Terminal kedua dimulai pembangunannya pada 11 Mei 1992
  • 23 Desember 1986
    • Kepres No. 64 Tahun 1986 mengenai kontrol udara dan daratan di sekitar Bandar Udara Soekarno-Hatta dikeluarkan.

Tahapan Proyek Bandara Soekarno–Hatta Internasional

Tahap Tahun Deskripsi Status
Tahap ke-1 1985 Pembangunan Terminal 1 yang dapat menangani 9 juta penumpang per tahun Selesai
Tahap ke-2 1992 Pembangunan Terminal 2 yang dapat menangani 18 juta penumpang per tahun Selesai
Tahap ke-3 2008 Pembangunan Terminal 3 tahap pertama yang dapat menangani 22 juta penumpang per tahun Selesai
2013 Pembangunan Terminal 3 sepenuhnya yang dapat menangani 43 juta penumpang per tahun Diproses
Revitalisasi Terminal 2 yang dapat menangani 53 juta pelanggan per tahun Ditunda
Pembangunan Terminal Kargo baru Ditunda
Pembangunan gedung terintegrasi sepenuhnya Ditunda
Pembangunan Terminal 4 Ditunda
2014 Revitalisasi Terminal 1 yang dapat menangani 62 juta penumpang per tahun Ditunda


Statistik Lalu Lintas Penumpang

Pada tahun 2009 Bandara Internasional Soekarno-Hatta menempati posisi ke-22 bandara tersibuk di dunia. Semenjak 2010 Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara yang melayani penumpang terbanyak di Asia tenggara dan menempati posisi ke-16 di dunia. Pada 2011 Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani penumpang terbanyak nomor 4 di Asia setelah bandara di Beijing, Tokyo dan Hongkong serta menduduki ranking nomor 12 di dunia.
Bandara terdekat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta
volume penumpang 37.14juta (2009)CGK
volume penumpang 37.20juta (2009)SIN (878 km)
volume penumpang 6.70juta (2009)DPS (983 km)
volume penumpang 3.79juta (2009)SUB (692 km)
volume penumpang 1.98juta (2009)PKU (930 km)
volume penumpang 1.84juta (2009)PDG (910 km)
volume penumpang 1.81juta (2009)PLM (418 km)
volume penumpang 1.58juta (2009)PNK (728 km)

Terminal

Bandara yang memiliki tanah seluas 18 km² ini memiliki dua landasan pacu paralel utama masing-masing sepanjang 3.990 meter yang terhubung oleh dua taxiway silang. Ada tiga bangunan terminal utama yaitu; Terminal 1 (penerbangan domestik saja), Terminal 2 (penerbangan internasional dan Garuda Airlines penerbangan domestik), dan Terminal 3, Pier 1 (Air Asia internasional dan penerbangan domestik). Ada juga terminal angkutan untuk kargo domestik dan kargo internasional. Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 180 loket check-in, 36 pengklaiman bagasi dan 45 gerbang. Sub terminal 1A-1B-1C-2D-2E-2F masing-masing memiliki 25 loket check-in, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 loket check-in, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang.

Terminal 1



Balkon Terminal 1
Terminal 1 adalah terminal pertama dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mengoperasikan penerbangan domestik kecuali Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines karena mereka mengoperasikan penerbangan domestik di Terminal 2. Terminal ini selesai pada tahun 1985 dan terletak sebelah selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal ini memiliki 3 sub-terminal. Setiap sub-terminal memiliki 25 loket check-in, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan huruf A, B dan C. Gerbangnya adalah A1-A7, B1-B7 dan C1-C7. Saat ini Terminal 1 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 18 juta penumpang per tahun.

Terminal 2



Travelator di Terminal 2
Terminal yang selesai pada tahun 1992, terletak di sisi utara bandara, berseberangan dengan Terminal 1. Terminal 2 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 loket check-in, 5 pengkaliman bagasi dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 2 memiliki awalan huruf D, E dan F. Gerbangnya adalah D1-D7, E1-E7 dan F1-F7. Saat ini Terminal 2 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 19 juta penumpang per tahun. Pada November 28, 2011 Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II membuat nota kesepahaman tentang pengelolaan Terminal 2E dan 2F, yang akan hanya digunakan oleh Garuda Indonesia untuk mengantisipasi ASEAN Open Sky Policy pada tahun 2015. Terminal 2E akan digunakan untuk perjalanan internasional dan Terminal 2F untuk penerbangan domestik. Garuda Indonesia mengatakan bahwa ia akan berbagi menggunakan Terminal Internasional-nya dengan anggota SkyTeam lainnya ketika Garuda Indonesia efektif bergabung pada tahun 2013 awal. Prediksi waktu transfer domestik adalah 30 menit untuk domestik dan tidak lebih dari 45 menit untuk penumpang internasional. Saat ini Sky Team memiliki 12 anggota, tetapi tidak semua dari mereka telah terbang ke Indonesia.

Terminal 3



Gedung depan Terminal 3
Tahap pertama dari terminal 3, yang terdiri dari yang pertama dari dua tahap pengembangan yang direncanakan, dibuka pada tanggal 15 April 2009. Terminal ini mengadopsi desain yang berbeda dari terminal 1 dan 2, yaitu dengan menggunakan konsep eco-friendy dan modern. Terminal 3 ini berada di sebelah timur Terminal 2. Saat ini, Terminal 3 menjadi pangkalan bagi Air Asia Group dan Mandala Airlines dan Lion Air. Dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun, Terminal 3 sekarang memiliki 30 loket check-in, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang. Pengembangan Terminal 3 akan dirancang berbentuk 'U' dengan kapasitas total 25 juta penumpang per tahun. Terminal 3 telah resmi dibuka untuk penerbangan internasional pada tanggal 15 November 2011 ketika Indonesia AirAsia mulai menggunakan Terminal 3, karena itu ini telah menjadi basis baru untuk penerbangan internasional bersama-sama dengan penerbangan AirAsia domestik dan internasional. Transfer antar Terminal akan diminimalkan. Lion Air memulai menggunakan Terminal 3 ini terhitung sejak tanggal 30 Maret 2012, sejumlah rute yang akan dilayani dari Terminal 3 oleh Lion Air yaitu Jakarta menuju Denpasar, Bima, Tambolaka, Maumere, Ende, dan Labuan Bajo. perpindahan sebagian penerbangan tersebut disebabkan adanya permintaan dari penumpang Lion Air. Sementara, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pemilik sarana bandara akhirnya mengizinkan Lion Air menempati Terminal 3.

Terminal 4

Rencananya, Terminal 4 akan berada di utara Terminal 3, dan berada sebelah timur-laut Terminal 2 yang masih berada di sebelah utara bandara. Terminal 4 akan dibangun pada tahap ke-4. Terminal ini akan dirancang berbentuk 'H' dan menggunakan desain eco-friendly dan modern, sama seperti desain Terminal 3. Pembangunan Terminal 4 akan dimulai pada tahun 2013 dengan diawali dengan pembebasan lahan di sekitar wilayah utara bandara.

Terminal Kargo

Terminal Kargo terletak di sisi timur Terminal 1. Terminal ini digunakan untuk menangani kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, baik kargo domestik maupun kargo internasional. Dalam perencanaannya yang terbaru, Terminal Kargo akan dipindahkan ke sisi barat Terminal 2 dengan kapasitas yang lebih besar dari kapasitas Terminal Kargo yang sekarang ini.

Maskapai Penerbangan

 

Terminal Penumpang

Maskapai penerbangan yang beroperasi di terminal penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Penerbangan Tujuan Terminal
AirAsia
Kuala Lumpur
  • Denpasar/Bali, Yogyakarta
  • Bangkok-Suvarnabhumi, Ho Chi Minh City, Kuala Lumpur, Penang, Phuket, Singapore
  • Bangkok-Suvarnabhumi
Terminal 3
Air China Beijing, Xiamen
2D
Airfast Indonesia Surabaya
1C
All Nippon Airways Tokyo-Narita
2E
Aviastar Ketapang
1C
Batavia Air (Internasional) Guangzhou, Jeddah, Riyadh, Singapore
2D
Batavia Air (Domestik) Ambon, Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Banjarmasin, Batam, Bengkulu, Berau, Denpasar/Bali, Gorontalo, Jambi, Jayapura, Kendari, Kupang, Luwuk, Manado, Manokwari, Makassar, Malang, Mataram, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Palu, Pangkalpinang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Surabaya, Tarakan, Tanjungpinang, Ternate, Yogyakarta
1C
Cathay Pacific Hong Kong
2D
Cebu Pacific Manila
2D
China Airlines Hong Kong, Taipei-Taoyuan
2E
China Southern Airlines Guangzhou
2D
Citilink Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar/Bali, Medan, Surabaya
1C
Emirates Airline Dubai
2D
Etihad Airways Abu Dhabi
2E
EVA Air Taipei-Taoyuan
2D
Garuda Indonesia (Domestik) Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Banjarmasin, Batam, Biak, Denpasar/Bali, Jayapura, Kendari, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, Timika, Yogyakarta
2F
Garuda Indonesia (Internasional) Amsterdam, Bangkok-Suvarnabhumi, Beijing-Capital, Dubai, Guangzhou, Hong Kong, Jeddah, Kuala Lumpur, Melbourne, Perth, Seoul-Incheon, Shanghai-Pudong, Singapore, Sydney, Tokyo-Narita
2E
Japan Airlines Tokyo-Narita
2D
Kal Star Aviation Ketapang, Pangkalanbun, Pontianak, Sampit, Sintang
1C
Kartika Airlines Batam, Medan, Padang, Sampit, Yogyakarta
1B
KLM Royal Dutch Airlines Amsterdam, Kuala Lumpur
2E
Korean Air Seoul-Incheon
2E
Kuwait Airways Kuwait, Kuala Lumpur
2E
Lion Air (Domestik) Ambon, Balikpapan, Banda Aceh, Banjarmasin, Batam, Bau Bau, Bengkulu, Bima, Denpasar/Bali, Gorontalo, Jambi, Kaimana, Kendari, Kupang, Makassar, Manado, Mataram, Medan, Nabire, Padang, Palu, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Solo, Sorong, Sumbawa, Surabaya, Tahuna, Tanjungpinang, Tual, Yogyakarta
1A, 1B,Terminal 3 Pier 1
Lion Air (Internasional) Ho Chi Minh City, Kuala Lumpur, Singapore, Penang, Jeddah, Riyadh
2E
Lufthansa Munich, Singapore
2D
Mandala Airlines Medan, Kuala Lumpur, Singapore Terminal 3 Pier 1
Merpati Nusantara Airlines (Domestik) Bandar Lampung, Biak, Denpasar, Jayapura, Makassar, Merauke, Sorong, Surabaya, Timika
2F
Mihin Lanka Colombo
2D
Malaysia Airlines Kuala Lumpur
2D
Philippine Airlines Manila, Singapore
2D
Qatar Airways Doha
2D
Qantas
Sydney
  • Perth

2D
Royal Brunei Airlines Bandar Seri Begawan
2E
Saudi Arabian Airlines Jeddah, Riyadh, Singapore
2D
Shenzhen Airlines Nanjing
2D
Sichuan Airlines Nanning
2D
Singapore Airlines Singapore
2D
Sriwijaya Air (Domestik) Ambon, Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Banjarmasin, Batam, Bengkulu, Denpasar/Bali, Gorontalo, Jambi, Kendari, Kupang, Makassar, Malang, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Palu, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Solo, Surabaya, Tanjung Pandan, Tanjungpinang, Tarakan
1B
Sriwijaya Air (Internasional) Singapore
2E
Thai Airways International Bangkok-Suvarnabhumi
2D
Tiger Airways Singapore
2D
Trigana Air Service Pangkal Pinang, Pangkalanbun, Pontianak, Sampit
1C
Turkish Airlines Istanbul-Atatürk, Singapore
2D
Valuair Singapore
2E
Wings Air Bali, Fak Fak, Luwuk, Manado, Mataram, Medan, Palembang, Pekanbaru, Sorong, Surabaya, Ternate, Solo, Yogyakarta
1A
Yemenia Dubai, Kuala Lumpur, Sana’a
2D


Kota-kota yang memiliki koneksi dengan Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.
 

Maskapai Penerbangan Yang Berhenti Beroperasi

Maskapai penerbangan yang berhenti beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Maskapai Tujuan Keterangan
Adam Air Balikpapan, Banda Aceh, Bandar Lampung, Banjarmasin, Batam, Bengkulu, Denpasar/Bali, Jambi, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Padang, Palembang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Penang, Pontianak, Semarang, Singapore, Solo, Surabaya, Yogyakarta Izin penerbangan di cabut
Air France Paris-Charles de Gaulle, Singapore Air France telah bergabung dengan KLM
Air India Delhi, Mumbai, Singapore
?
Ansett Australia Sydney
?
Asiana Airlines Seoul-Gimpo
?
Balkan Sofia
?
British Airways London-Heathrow
?
Bouraq Indonesia Airlines Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Bengkulu, Davao, Denpasar/Bali, Kupang, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Palembang, Pangkal Pinang, Semarang, Solo, Surabaya, Tarakan, Ternate, Yogyakarta Izin penerbangan dicabut
Gulf Air Abu Dhabi, Manama, Muscat
?
Indonesian Airlines Balikpapan, Batam, Denpasar/Bali, Dubai, Palembang, Surabaya, Yogyakarta Izin penerbangan dicabut
Jatayu Airlines Balikpapan, Batam, Guangzhou, Ipoh, Medan, Pekanbaru, Penang, Singapore, Surabaya, Yogyakarta Izin penerbangan dicabut
Royal Jordanian Amman, Kuwait City
?
Silk Air Singapore
?
SriLankan Airlines Colombo
?
Star Air Balikpapan, Denpasar/Bali, Kuala Lumpur, Kupang, Manado, Medan, Pekanbaru, Surabaya Izin penerbangan dicabut
Swissair Zurich
?
 

Terminal Kargo

Maskapai Tujuan
Cardig Air Balikpapan, Bangkok, Hanoi, Singapore
Cargo Garuda Indonesia Amsterdam, Balikpapan, Bangkok, Batam, Dammam, Denpasar/Bali, Doha, Dubai, Frankfurt, Jayapura, Jeddah, Kuala Lumpur, Makassar, Manado, Medan, Münich, Osaka-Kansai, Paris, Riyadh, Seoul-Incheon, Singapore, Surabaya, Tokyo, Yogyakarta
Cathay Pacific Cargo Hong Kong
China Airlines Cargo Taipei
EVA Air Cargo Dubai, Singapore, Taipei
FedEx Express Guangzhou, Singapore, Subic Bay
Hong Kong Airlines Hong Kong
KLM Cargo Amsterdam
Korean Air Cargo Seoul
MASkargo Kuala Lumpur
Republic Express Airlines Kuala Lumpur, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Singapore, Surakarta/Solo
Transmile Air Services Kuala Lumpur
Tri-MG Intra Asia Airlines Batam, Kuala Lumpur, Singapore

Lounge

Terdapat 4 lounge kelas utama dan bisnis di Lounge Transit di area keberangkatan. Jasa Angkasa Semesta (JAS) Lounge, tersedia untuk penumpang kelas utama dan bisnis Qantas, Lufthansa, Gulf Air, EVA Air, Saudi Arabian Airlines, Singapore Airlines dan Cathay Pacific.
Pura Indah Lounge, tersedia untuk penumpang kelas utama dan bisnis Singapore Airlines (hanya kelas utama), KLM, Malaysia Airlines, Cathay Pacific dan China Airlines.
Lounge kelas utama eksekutif Aerowisata Catering Services (ACS), tersedia hanya untuk penumpang internasional Garuda Indonesia. Lounge ini juga menerima pemegang kartu GECC.
Lounge Garuda Indonesia tersedia untuk penumpang domestik kelas utama dan bisnis dan pemegang kartu GECC.

Transportasi dari dan ke Bandara

 

Bus

Bus DAMRI tersedia menuju ke pusat kota, termasuk ke stasiun kereta Gambir dan terminal lain. Juga tersedia bus untuk pindah terminal, dari terminal 1, 2, 3 termasuk juga terminal keberangkatan/kedatangan internasional. Rute rute yang dilayani oleh Bus dari Bandar Udara International Soekarno-Hatta :

Bus Bandara Internasional Soekarno-Hatta[8]
Bus Tujuan Tarif Jam berangakat
pertama
Durasi Pangkalan
Primajasa Bandung Rp 75,000
?

3 jam

Batununggal Indah

Cipaganti Bandung
?

?

?

?

X-Trans Bintaro
?

?

?

?
X-Trans Serpong
?

?

?

?
Damri Bekasi Rp 30,000
04.00 WIB

15–30 menit

Kayuringin

Damri Blok M Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Plaza Blok M (SMAN 6 Jakarta)

Damri Bogor Rp 35,000
04.00 WIB

15–30 menit

Botani Square

Damri Cikarang Rp 35,000
04.00 WIB

1 jam

Plaza Cikarang Jababeka

Damri Gambir Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Stasiun Gambir

Damri Kmp. Rambutan Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Terminal Kampung Rambutan

Damri Kemayoran Rp 20,000
04.00 WIB

1 jam

Terminal Damri Kemayoran

Damri Harapan Indah Rp 30,000
04.00 WIB

1 jam

?
Damri Lebak Bulus Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Terminal Lebak Bulus

Damri Mangga Dua Rp 20,000
04.00 WIB

30 menit

Mangga Dua Square
Lt. GF Hall A (sebelah Red Bean)

Damri Pasar Minggu Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Terminal Pasar Minggu

Damri Rawamangun Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Terminal Rawamangun

Damri Serang-Banten Rp 30,000
06.00 WIB

1 jam

Terminal Serang

Damri Tanjung Priok Rp 20,000
04.00 WIB

15–30 menit

Terminal Tanjung Priok

 

Kereta api

Pada Juli 2011, pemerintah telah memberi tugas kepada PT Kereta Api Indonesia untuk membangun kereta api yang menghubungkan Stasiun Manggarai ke Bandara melalui Tangerang dengan biaya Rp.2.25 triliun (US$ 250juta). Jalur sepanjang 7 KM akan dibangun untuk menghubungkan stasiun kereta komuter di Tangerang dan bandara selain untuk mempercepat kinerja kereta api. Jalur tunggal yang ada di komuter antara Manggarai dan Tanah Tinggi akan diperluas kmenjadi dua jalur. Jalur tersebut akan menghubungkan stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Grogol, Bojong Indah, Kalideres, Tanah Tinggi dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pemerintah juga menawarkan jalur ekspress sepanjang 33 KM antara Stasiun Manggarai dan bandara melalui Angke dan Pluit kepada investor sebagai Public Private Partnership (PPP). Pada Maret 2012, pemerintah memutuskan untuk mempercepat pembangunan kereta api komuter jalur ganda yang diprediksi akan mulai beroperasi pada pertengahan 2013. Sekarang PT KAI sedang mempelajari titik masuk di bandara, ketika kereta akan memasuki bagian belakang bandara melalui gerbang M1 atau berjalan berdampingan dengan koridor Jakarta Outer Ring Road sebelum memasuki bandara.

 

Taksi

Tersedia banyak taksi, mulai dari Blue Bird Grup (Blue Bird, Pusaka Biru, Pusaka Sentra, Pusaka Nuri, Morante, Silver Bird (VIP), dll), Express Grup (Express, Express VIP), Transcab, Yellow Cab, Celebrity Grup, Mersindo, Golden Taxi, Putera, dll.
Dikenakan biaya surcharge berkisar antara Rp. 9,000 - 11,000 untuk setiap taksi yang keluar dari bandara. Perlu diperhatikan bahwa banyak taksi yang beroperasi tidak menggunakan argo melainkan tawar menawar langsung dengan pengemudinya, pastikan bahwa argo menyala sebelum taksi mulai berjalan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Sewa Mobil

Ada banyak pilihan jasa persewaan mobil ketika kita tiba di terminal kedatangan. Beberapa agen jasa sewa mobil diantaranya adalah TRAC, Hertz, Avis, Cipaganti, dan masih ada banyak agen-agen sewa mobil lainnya.

 

Taksi Gelap

Taksi gelap yang dioperasikan perorangan juga banyak ditemui ketika keluar dari terminal kedatangan baik domestik maupun internasional. Taksi gelap ini menawarkan harga yang konon lebih murah dibanding dengan taksi resmi, tetapi tentunya belum tentu lebih murah dan tidaklah dianjurkan karena keselamatan tidak terjamin. Tetapi kebanyakan terdapat taksi gelap yang menawarkan tarif belasan bahkan puluhan kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan taksi resmi.

 

Permasalahan

Bandara Soekarno-Hatta telah mengalami banyak permasalahan, diantaranya adalah :
  • Jumlah penumpang yang meningkat
Di Terminal 1, bandara sering mengalami kelebihan kapasitas penumpang. Hal ini membuat para penumpang untuk mengantri lebih lama. Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta sudah melayani lebih dari 30 juta penumpang per tahunnya, sementara bandara ini hanya dirancang untuk menangani sekitar 18 juta penumpang per tahunnya.
  • Banjir
Dalam beberapa tahun terakhir, dua banjir telah melumpuhkan ribuan penumpang di bandara. Satu-satunya jalan ke bandara kebanjiran sehingga kendaraan tidak bisa bepergian di jalan raya, kecuali truk dan bus. Saat ini, ada solusi untuk masalah ini terletak pada PT Jasa Marga Tbk. Solusinya adalah dengan membangun sebuah jembatan di atas tingkat banjir terakhir, sehingga jalan raya tidak akan banjir lagi. Kelihatannya, "jembatan" yang diusulkan sekarang ini menjadi seperti proyek bendungan. Pada bulan Juni 2008, Jakarta sekali lagi dilanda banjir. Menurut BMKG, ini adalah banjir terburuk dalam 180 tahun terakhir.

 

Perencanaan

Dalam sebuah "Masterplan" yang terbaru, Bandara Internasional Soerkarno-Hatta akan meningkatkan kapasitasnya dari 22 juta penumpang per tahun menjadi 62 juta per tahun pada tahun 2014 mendatang. Bandara ini akan menggunakan tema "Bandara Modern Dengan Sentuhan Tradisional" untuk mega proyek tersebut. PT Angkasa Pura II sebagai operator merancang Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan memiliki 3 terminal penumpang, terminal kargo baru 1 (Cargo Village) dan sebuah bangunan yang terintegrasi pada 2014 mendatang. Juga akan ada peningkatan kapasitas apron dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat terbang. Sebuah kereta menuju bandara dari Stasiun Manggarai dan People Mover System dirancang untuk transportasi darat dari, ke, dan di dalam bandara juga dalam perencanaan.
PT Angkasa Pura II akan menghabiskan dana sekitar Rp 11.7triliun (US$ 1.36juta) untuk mengubah Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi sebuah 'Bandara Berkelas Dunia' yang akan disebut Aerotropolis pada tahun 2014. Terminal 3 terlebih dahulu yang akan dikembangkan, selanjutnya Terminal 1 dan Terminal 2 akan dikembangkan dan diintegrasikan dengan dinding hijau dan bandara akan memiliki ruang konvensi, pusat perbelanjaan, hotel, taman bermain, fasilitas rekreasi dan area parkir untuk 20.000 kendaraan. Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, pemerintah sedang mempersiapkan untuk meletakkan landasan pacu nomor 3. Ini ditargetkan akan selesai pada 2017. Jika bandara memiliki 3 landasan pacu, kapasitas layanan akan meningkat menjadi 623.420 pergerakan per tahun dan akan dapat mengantisipasi pertumbuhan setidaknya sampai 2030. Perluasan lahan tersebut akan menggunakan sekitar 1.000 hektar dari 10 desa di Teluk Naga dan Kosambi. Rencana ekspansi telah ditolak oleh Pemerintah Kota Tangerang karena penduduk yang tinggal di sekitar bandara tidak akan mampu untuk mendapatkan penghasilan untuk keluarga mereka. Pemerintah daerah menawarkan lokasi lain seperti di Balaraja, tetapi sekretaris perusahaan PT Angkasa Pura II mengatakan bahwa membangun bandara baru tidak akan menjadi tugas yang mudah, karena membutuhkan kajian yang menyeluruh.
Karena kurangnya ruang untuk membuat landasan pacu ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pemerintah berencana untuk membangun bandara baru pada 2013 sekitar Cikarang dan Karawang. Bandara ini akan diintegrasikan dengan sebuah pelabuhan internasional yang sedang direncanakan, yaitu Pelabuhan Internasional Cilamaya di Karawang. Studi kelayakan masih berjalan dan akan selesai pada akhir 2011 atau awal 2012.
Sumber:  wikipedia.org

 

Galeri Foto

sumber: wikipedia




1 komentar:

  1. Lengkap sob info dan sejarahnya, mantab (pake B).

    kunjungan perdana dan ijin untuk menjadi foLLower di bLog ini.

    ReplyDelete


Catatan :

Untuk menyisipkan gambar kedalam komentar, gunakan tag : [img]URL_Gambar[/img]
atau <i rel="image">URL_Gambar</i>
Untuk Video Youtube : [youtube]URL_Video[/youtube]
atau <i rel="youtube">URL_Video</i>
Untuk "Kutipan", gunakan : [blockquote]Kutipan_Anda[/blockquote]
atau <b rel="quote">Kutipan_Anda</b>
Untuk menyisipkan Kode: [code]KODE[/code]
atau <i rel="code">KODE</i>
atau <i rel="pre">KODE</i>
Dan untuk menyisipkan smiles/ emoticon, lihat kode Emoticon







 

Anda sudah mengaktifkan penyaringan konten ( AdBlocker di Aktifkan )

Mohon maaf untuk sementara Anda tidak dapat melihat halaman ini, silahkan kembali lagi setelah Anda menonaktifkan filter yang Anda gunakan. Abaikan