Dodol Tangerang
Dodol Tangerang Punya Rasa Beda Dibadingkan Dodol Lain
BICARA dodol, pasti banyak orang tahu jenis makanan ini karena memang diproduksi dibanyak daerah, bahkan ada daerah begotu lekat dengan sebutan makanan ini semisal Dodol Garut.
Tahukan di Kota Tangerang pun telah puluhan tahun berkembang dodol khas Tangerang, yang rasanya sangat enak, yaitu rasa manis bercampur olahan santan, ketan, dan gula aren. Bahkan di beberapa variannya ada campuran rasa wijen, durian, dan rasa asli.
Yakinlah bila orang telah mencicipi Dodol Tangerang, maka orang itu akan ketagihan rasa enaknya. Sebab itu, jangan heran, bila Dodol Tangerang sejak lama menjadi makanan spesial titipan oleh-oleh masyarakat Tangerang untuk kerabat dan temannya di luar daerah.
Usaha Turun-temurun
Adalah Ny. Lauw Sun Liem, perempuan usia lanjut usia, bertempat tinggal di kawasan Pintu Air, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, yang secara turun- temurun memproduksi Dodol Tangerang atau lebih dikenal dengan sebutan Dodol Lapis Tangerang.
Keluarga Lauw memang bukan satu- satunya keluarga keturunan Cina di Kota Benteng yang mengusahakan jenis makanan khas ini. Sebut saja Keluarga Pang di Kelurahan Mekarsari atau keluarga-keluarga pembuiatn dodol khas Tangerang lainnya di sejumlah kampung pecinan lainnya.
Keluarga Ny. Lauw Sun Liem telah 39 tahun menekuni usaha ini. Saat ini di rumahnya yang merangkap tempat usahanya bekerja 5 karyawan yang bertugas memasak dan mengemas dodol.
Umar Sanjaya, 44 tahun, putra ke-8 Ny. Lauw yang kini mewarisi usaha turun-temurun itu, menjelaskan pada dasarnya proses pembuatan dodol di mana pun adalah sama. "Namun keluarga kami masih menggunakan cara pengolahan yang tradisional sehingga rasanya menjadi berbeda dengan dodol lainnya."
Varian Rasa Dodol
Lalu agar dodol buatannya memiliki berbagai rasa, usaha keluarga inipun menambahkan cita-rasa dalam olahan dodolnya, semisal citarasa dengan taburan wijen, dodol lapis gula, cita- rasa durian, dan cita-rasa asli dodol.
Dua karyawan pembuat dodol tengah menaburkan wijen
"Khusus pada pembuatan dodol lapis waktu penggodogannya lebih lama sampai membentuk sendiri lapisannya," papar Umar.
Usaha yang berlokasi di daerah Pintu Air kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari ini setiap harinya mampu menghabiskan bahan baku tepung ketan sebanyak 20 Kg. Namun menjelang perayaan hari besar keagamaan semisal Imlek atau Idul Fitri, produksinya bisa bertambah sampai 3 kali lipatnya.
Dodol buatan Ny. Lauw ini telah dipasarkan ke beberapa kota di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang. Para pembeli untuk dijual kembali ini memamg telah menjadi langgannya dan tinggal memesannya saja melalui telepon.
Sementara untuk masyarakat Kota Tangerang bisa memperolehnya di totko-toko kue yang ada di Kawasan Pasar Lama. Untuk satu kilogram dodol dibandrol Rp 35 ribu. Ingin Coba enaknya Dodol Lapis Tangerang, datang saja ke Pasar Lama atau ke tempat usahanya.
BICARA dodol, pasti banyak orang tahu jenis makanan ini karena memang diproduksi dibanyak daerah, bahkan ada daerah begotu lekat dengan sebutan makanan ini semisal Dodol Garut.
Tahukan di Kota Tangerang pun telah puluhan tahun berkembang dodol khas Tangerang, yang rasanya sangat enak, yaitu rasa manis bercampur olahan santan, ketan, dan gula aren. Bahkan di beberapa variannya ada campuran rasa wijen, durian, dan rasa asli.
Yakinlah bila orang telah mencicipi Dodol Tangerang, maka orang itu akan ketagihan rasa enaknya. Sebab itu, jangan heran, bila Dodol Tangerang sejak lama menjadi makanan spesial titipan oleh-oleh masyarakat Tangerang untuk kerabat dan temannya di luar daerah.
Usaha Turun-temurun
Adalah Ny. Lauw Sun Liem, perempuan usia lanjut usia, bertempat tinggal di kawasan Pintu Air, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, yang secara turun- temurun memproduksi Dodol Tangerang atau lebih dikenal dengan sebutan Dodol Lapis Tangerang.
Keluarga Lauw memang bukan satu- satunya keluarga keturunan Cina di Kota Benteng yang mengusahakan jenis makanan khas ini. Sebut saja Keluarga Pang di Kelurahan Mekarsari atau keluarga-keluarga pembuiatn dodol khas Tangerang lainnya di sejumlah kampung pecinan lainnya.
Keluarga Ny. Lauw Sun Liem telah 39 tahun menekuni usaha ini. Saat ini di rumahnya yang merangkap tempat usahanya bekerja 5 karyawan yang bertugas memasak dan mengemas dodol.
Umar Sanjaya, 44 tahun, putra ke-8 Ny. Lauw yang kini mewarisi usaha turun-temurun itu, menjelaskan pada dasarnya proses pembuatan dodol di mana pun adalah sama. "Namun keluarga kami masih menggunakan cara pengolahan yang tradisional sehingga rasanya menjadi berbeda dengan dodol lainnya."
Seorang karyawan tengah mengaduk adonan dodol
Caranya, antara lain, dengan menggodok dodol sekitar 5-6 jam di atas tungku kayu bakar. Dodol yang dibuat pun menggunakan bahan baku terpilih tanpa bahan pengawet, yang terdiri dari tepung ketan, santan pati kelapa, dan gula aren.Varian Rasa Dodol
Lalu agar dodol buatannya memiliki berbagai rasa, usaha keluarga inipun menambahkan cita-rasa dalam olahan dodolnya, semisal citarasa dengan taburan wijen, dodol lapis gula, cita- rasa durian, dan cita-rasa asli dodol.
Dua karyawan pembuat dodol tengah menaburkan wijen
"Khusus pada pembuatan dodol lapis waktu penggodogannya lebih lama sampai membentuk sendiri lapisannya," papar Umar.
Usaha yang berlokasi di daerah Pintu Air kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari ini setiap harinya mampu menghabiskan bahan baku tepung ketan sebanyak 20 Kg. Namun menjelang perayaan hari besar keagamaan semisal Imlek atau Idul Fitri, produksinya bisa bertambah sampai 3 kali lipatnya.
Dodol buatan Ny. Lauw ini telah dipasarkan ke beberapa kota di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang. Para pembeli untuk dijual kembali ini memamg telah menjadi langgannya dan tinggal memesannya saja melalui telepon.
Sementara untuk masyarakat Kota Tangerang bisa memperolehnya di totko-toko kue yang ada di Kawasan Pasar Lama. Untuk satu kilogram dodol dibandrol Rp 35 ribu. Ingin Coba enaknya Dodol Lapis Tangerang, datang saja ke Pasar Lama atau ke tempat usahanya.
0 komentar:
Post a Comment
Catatan :
Untuk menyisipkan gambar kedalam komentar, gunakan tag : [img]URL_Gambar[/img]
atau <i rel="image">URL_Gambar</i>
Untuk Video Youtube : [youtube]URL_Video[/youtube]
atau <i rel="youtube">URL_Video</i>
Untuk "Kutipan", gunakan : [blockquote]Kutipan_Anda[/blockquote]
atau <b rel="quote">Kutipan_Anda</b>
Untuk menyisipkan Kode: [code]KODE[/code]
atau <i rel="code">KODE</i>
atau <i rel="pre">KODE</i>
Dan untuk menyisipkan smiles/ emoticon, lihat kode Emoticon